Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

 


Implementasi Asesmen Pembelajaran Kurikulum Merdeka sebagai Pembentukan Karakter di Kelas I SD Muhammadiyah Ketanggungan Kab. Brebes Provinsi Jawa Tengah Tahun Pelajaran 2024/2025

 


Implementasi  Asesmen Pembelajaran Kurikulum Merdeka sebagai Pembentukan Karakter di Kelas I SD Muhammadiyah Ketanggungan Kab. Brebes Provinsi Jawa Tengah Tahun Pelajaran 2024/2025

Karya : Siti Julaikha_Guru PAI dan BP

Julfalah@gmail.com

 

Praktik baik ini dilaksanakan di SD Muhammadiyah Ketanggungan Kab. Brebes Provinsi Jawa Tengah. Tujuan yang ingin dicapai adalah terbentuknya karakter peserta didik yang jujur, percaya diri, mandiri dan bertanggung jawab melalui Asesmen Pembelajaran.

A.    SITUASI

1.     Kondisi yang menjadi latar belakang masalah

a.     Identifikasi masalah

Praktik ini penting untuk dibagikan guna menunjukan praktik asesmen pembelajaran yang sudah dilakukan, berbagi pengalaman dengan teman sejawat, memotivasi rekan sesama guru untuk memberikan asesmen pembelajaran yang lebih baik dan komprehensif bagi peserta didik

b.     Peran dan tanggung jawab guru dalam praktik

1)    Guru berperan sebagai fasilitator untuk peserta didik dalam pembelajaran

2)    Guru sebagai motivator untuk peserta didik

3)    Guru berperan sebagai pembimbing dalam kegiatan pembelajaran

4)    Guru berperan sebagai pemberi nilai dalam kegiatan pembelajaran

Asessmen atau yang disebut juga dengan penilaian adalah suatu penerapan atau penggunaan dalam berbagai cara dan alat guna mendapatkan serangkaian informasi mengenai hasil dari pembelajaran serta pencapaian kompetensi dari peserta didik.

Sebagian besar masyarakat Indonesia masih berasumsi bahwa anak yang pandai adalah yang memiliki penilaian kompetensi kognitif yang tinggi, sedangkan kecerdasan yang lain belum dipandang penting. Padahal Allah menciptakan setiap manusia secara istimewa. Masing-masing membawa kecerdasan yang bervariasi, yang tentunya bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari.

Kesuksesan seseorang tidak ditentukan semata-mata oleh pengetahuan dan kemampuan teknis (hard skills) saja, tetapi lebih oleh kemampuan mengelola diri dan orang lain (soft skills). Hal tersebut terungkap dalam sebuah penelitian di Harvard University Amerika Serikat.

Berikut 9 jenis kecerdasan manusia menurut Howard Gardner, dikutip dari akun instagram resmi Pusat Data dan Informasi Kemendikbud dan situs resmi NIU

1.     Kecerdasan Verbal-Linguistik ; berkaitan erat dengan kata-kata, baik lisan maupun tertulis berserta dengan aturan-aturannya.

2.     Kecerdasan logika-matematika ; berkaitan dengan kemampuan mengolah angka dan kemahiran menggunakan logika.

3.     Kecerdasan spasial ; berkaitan dengan kemampuan menangkap warna, arah, dan ruang secara akurat serta mengubah penangkapannya ke dalam bentuk lain seperti dekorasi, arsitektur, lukisan, dan patung.

4.     Kecerdasan gerak-kinestetik ; berkaitan dengan kemampuan menggunakan gerak seluruh tubuh untuk mengekspresikan ide dan perasaan, serta keterampilan mempergunakan tangan untuk mencipta atau mengubah sesuatu.

5.     Kecerdasan musical ; berkaitan dengan kemampuan menangkap bunyi-bunyian, membedakan, menggubah, dan mengekspresikan diri melalui bunyi-bunyi atau suara-suara yang bernada dan berirama.

6.      Kecerdasan intrapersonal ; berkaitan dengan aspek internal diri seseorang, seperti perasaan hidup, rentang emosi, kemampuan membedakan ragam emosi, menandainya, dan menggunakannya untuk memahami dan membimbing tingkah laku sendiri.

7.     Kecerdasan interpersonal ; melibatkan kemampuan untuk memahami dan bekerjasama dengan orang lain, berempati, mengorganisasi kelompok, berteman, dan bersosialisasi.

8.     Kecerdasan naturalis ; berkaitan dengan kemahiran dalam mengenali dan mengklasifikasikan flora dan fauna, serta hal-hal di alam, serta peka terhadap alam dan lingkungan.

9.     Kecerdasan eksistensial ; berkaitan dengan kemampuan seseorang menempatkan diri dalam lingkup kosmos, memaknai hidup, memaknai kematian, memahami nasib dunia jasmani dan kejiwaan, dan memaknai pengalaman mendalam seperti cinta atau kesenian.

Dari kecerdasan tersebut, maka perlu diapresiasi setiap kompetensi yang dimiliki peserta didik. Sehingga penilaian secara komprehensif  atau menyeluruh sesuai dengan Asesmen Nasional (AN) pada kurikulum Merdeka.

B.    TANTANGAN

Kelas I merupakan usia peralihan dari TK ke Sekolah Dasar. Setiap anak unik. Dalam proses pembelajaran terdapat tantangan, salah satunya dalam pelaksanaan asesmen.

1.     Tantangan untuk mencapai tujuan tersebut

a.     Masalah dari Peserta didik adalah masih ada peserta didik yang belum jujur, belum percaya diri, belum mandiri dan belum bertanggung jawab dalam melaksanakan asesmen formatif dan sumatif

b.     Masalah dari guru yakni guru masih belum maksimal dalam mengelola asesmen pembelajaran

c.     Masalah dari lembaga adalah ketentuan Kriteria Ketuntasan Tujuan Pembelajaran yang tinggi, sehingga membutuhkan strategi yang tepat

d.     Masalah dari wali murid adalah tuntutan penilaian kompetensi kognitif yang tinggi

2.     Yang terlibat dalam pengimplementasian aksi ini adalah :

a.     Saya sendiri sebagai guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti yang melakukan kegiatan asesmen pembelajaran.

b.     Peserta didik Fase A kelas I

c.     Kepala sekolah

d.     Wakasek Kurikulum dan StaffTeman sejawat Guru Kelas I

e.     Wali murid/orang tua peserta didik

3.     Hambatan yang menjadi batu sandungan saat mengimplementasikan kegiatan asesmen pembelajaran ini, yaitu persiapan perencanaan sampai dengan proses pelaksanaan asesmen pembajaran, sehingga ada ke khawatiran pada peserta didik ketika pelaksanaan asesmen pembelajaran tidak berjalan dengan lancar dan bermakna.

C.    AKSI

Dari tantangan yang ada, maka dibutuhkan aksi nyata untuk mencapai tujuan, antara lain :

1.      Langkah-langkah secara umum :

a.     Berkoordinasi dengan pihak sekolah

b.     Menyusun perangkat pembelajaran dan perangkat asesmen

c.     Melaksanakan wawancara

2.     Langkah-langkah secara khusus : Kegiatan asesmen pembelajaran sesuai dengan langah-langkah sebagai berikut :

a.     Pendahuluan : Salam, berdoa, menyanyikan lagu wajib Nasional dan lagu organisasi otonom Muhammadiyah, memeriksa kehadiran peserta didik, apersepsi, pemberian motivasi, tujuan pembelajaran,

b.     Kegiatan Inti : menjelaskan tentang langkah-langkah asesmen

1)    Asesmen literasi numerasi : pengambilan asesmen kognitif, berupa tes tertulis, tes lisan, penugasan, portofolio, kinerja, observasi

2)    Asesmen survey karakter : melalui buku panduan pembiasaan di sekolah dan di rumah

3)    Asesmen survey lingkungan belajar : melalui buku panduan Buku Noble Character

c.     Kegiatan Penutup : Penguatan tentang asesmen AN secara komprehensif

3.     Strategi yang digunakan

Bentuk implementasi dari Asesmen Nasional dalam proses pembelajaran sehari-hari peserta didik kelas I SD Muhammadiyah Ketanggungan berupa

a.      Asesmen kompetensi Literasi dan Numerasi :

melalui asesmen formatif dan Sumatif

1)    Asesmen Formatif

a)     Evaluasi proses pemahaman peserta didik, kebutuhan pembelajaran, dan kemajuan akademik selama pembelajaran

b)    Memantau pembelajaran peserta didik dan memberikan umpan balik yang berkala, dan berkelanjutan.

c)     Berfungsi membantu peserta didik mengidentifikasi kekuatan dan aspek yang perlu dikembangkan.

d)    Berfungsi memberikan informasi mengenai tantangan apa saja yang dihadapi peserta didik dalam proses pembelajaran projek sehingga dukungan yang memadai dapat diberikan.

e)     Dapat diberikan oleh guru, teman, atau diri sendiri.

2)    Asesmen Sumatif

a)     Dilakukan di akhir pembelajaran.

b)    Seringkali memiliki taruhan tinggi karena berpengaruh terhadap nilai akhir peserta didik sehingga sering diprioritaskan peserta didik daripada asesmen formatif.

c)     Umpan balik dari asesmen hasil akhir ini (sumatif) dapat digunakan untuk mengukur perkembangan peserta didik untuk memandu guru dan sekolah merancang aktivitas mereka untuk projek berikutnya.

b.     Asesmen Survey Karakter

Survey karakter melalui Asesmen pembiasan diri di sekolah dan di rumah. Pembiasaan diri di sekolah, antara lain wudlu, sholat dhuha, dzikir pagi, membaca dan menghafal al-Qur’an (tahfidz), doa 3 bahasa, sapaan 5 bahasa, senam ceria, menyanyikan lagu Indonesia Raya, menyanyikan lagu daerah, tarian tradisional, menyanyikan lagu organisasi otonom Muhammidiyah, pemeriksaan kebersihan kuku, gigi, rambut, telinga, budaya antre, sholat dhuhur, perpulangan;  danpembiasaan di rumah, antara lain : sholat 5 waktu, sholat sunnah, membaca al-Qur’an, tahfidz, membantu orang tua, berkata sopan dan baik, mengembalikan barang pada tempatnya, mencuci piring, membaca buku, menyayangi sesama, 

c.     Asesmen Survey lingkungan belajar

Survey lingkungan belajar melalui Asesmen kepatuhan terhadap tata tertib sekolah, antara lain : datang tepat waktu, mengikuti pembiasaan diri, memakai seragam lengkap, saling menghargai teman, menghormati guru, mengikuti ekstra kurikuler, menjaga ketenangan dan ketentraman di kelas, mengikuti pembelajaran dengan tertib, memelihara dan menjaga kebersihan lingkungan, menjaga sarana dan pra sarana sekolah, memuliakan orang tua dan guru, menyayangi antar sesama, berahlakul karimah, melaksanakan piket runag kelas, kamar mandi, taman, sampah dan westafle.

Hal ini sangat dirasakan dampaknya terhadap karakter peserta didik kelas I SD Muhammadiyah Ketanggungan. Mereka tumbuh dan berkembang menjadi generasi yang jujur, percaya diri, mandiri dan bertanggung jawab

4.     Proses Asesmen

a.     Kegiatan asesmen literasi numerasi : berupa kegiatan pembelajran setiap hari, yang berkaitan dengan nilai kognitif. Yang terdiri atas nilai formatis harian dan sumatif (Asesmen Sumatif Tengah Semester Gasal, Asesmen Sumatif Akhir Semester Gasal, Asesmen Tengah Semester Genap dan Asesmen Akhir Semester Genap)

b.     Kegiatan asesmen suvey karakter. Pembiasaan diri di sekolah dilakukan menggunakan observasi oleh guru terhadap peserta didik, kegiatan pembiasaan diri di rumah bekerja sama dengan wali murid sebagai observer di rumah.  

c.     Kegiatan asesmen survey lingkungan belajar diejawantahkan memalui kepatuhan pada tata tertib sekolah. Semua terangkum di dalam Buku Noble Character.

5.     Unsur yang terlibat  

a.     Saya sendiri sebagai guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti yang melakukan kegiatan asesmen pembelajaran.

b.     Peserta didik Fase A, sebagai peserta didik yang turut serta pada kegiatan pembelajaran

c.     Kepala sekolah yang telah memberikan waktu dan kesempatannya untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran. Penggunaan Sarana demi terlaksananya asesmen pembelajaran

d.     Wakasek Kurikulum dan Staff, yang sudah memberikan waktu dan kesempatannya untuk melaksanakan asesmen pembelajaran.

e.     Teman sejawat Guru Kelas I, Bunda Regita Putri Pertiwi, S.Pd dan Annisa Damayanti, S.Pd, Rizka Khaula Nisa, S.Pd, dan Azzah Awaliyah.

f.      Wali muri/ Orang tua siswa yang membersamai peserta didikdi rumah

6.     Sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi

a.     Buku penilaian atau asesmen literasi dan numreasi yang mencakup muatan pembelajaran

b.     Buku asesmen pembiasaan diri di rumah dan di sekolah

c.     Buku panduan noble character, mencakup tata tertib peserta didik beserta point reward dan konsekuensi

d.     Perangkat pembelajaran

e.     Media pembelajaran; laptop, alat tulis, dll

Pada Asesmen Kurikulum merdeka, melalui Asesmen Kompetensi Minimum (AKM). Peserta AKM diambil sample peserta didik, khususnya kelas V, namun hasilnya mewakili secara keseluruhan kondisi dan kualitas lembaga pendidikan. Sehingga, hal ini perlu dipersiapkan sejak awal, baik fase A, fase B dan fase C. Penanaman nilai-nilai karakter adalah proses panjang dan membutuhkan komitmen bersama seluruh stake holder yang terlibat.

D.    REFLEKSI

1.     Dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan

Dampak dari aksi yang dilakukan sangat efektif. Hal ini dibuktikan dengan hasil asesmen peserta didik. Terutama hasil yang terlihat melaui karakter peserta didik yang jujur, percaya diri, mandiri dan bertanggung jawab.

2.     Respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan:

a.     Respon peserta didik selama proses pembelajaran merasa sangat senang dengan proses asesmen seperti ini dikarenakan peserta didik diberikan keleluasaan untuk meraih prestasi dari segala sisi. Baik prestasi akademik maupun non akademik.

b.     Respon Kepala Sekolah : memberikan respon yang positif terhadap pelaksanaan proses asesmen pembelajaran ini dengan memberikan dukungan penuh

c.     Rekan sejawat merasa tertarik untuk menerapkan model asesmen pembelajaran

3.     Faktor keberhasilan dari strategi yang dilakukan

Faktor keberhasilan ini sangat ditentukan oleh guru sebagai fasilitator dimulai dari pemilihan strategi asesmen yang sesuai dengan karakteristik peserta didik dan materi, penggunaan instrument asesmen pembelajaran yang komprehensif serta terlaksananya langkah-langkah strategi asesmen pembelajaran.

4.     Pembelajaran dari keseluruhan proses

Untuk keberlanjutan dalam upaya peningkatan motivasi peserta didik dalam melaksanakan asesmen kedepannya guru akan lebih valid dalam proses asesmen pembelajaran.

5.     Sebagai tindak lanjut dari asesmen pembelajaran ini yang akan saya lakukan adalah sebagai berikut:

a.     Guru lebih mempersiapkan kelengkapan aesmen pembelajaran dan kelengkapan instrumen proses asesmen pembelajaran dengan lebih maksimal

b.     Guru meningkatkan kejujuran, kepercayaan diri, kemandirian dan tanggung jawab peserta didik

c.     Guru lebih menyiapkan proses pembelajaran yang lebih menarik dan menginspiratif

d.     Guru mengembangkan strategi, model, media dan metode pembelajaran yang lebih kreatif dan inovatif.

e.     Guru melakukan refleksi pada setiap asesmen pembelajaran.

f.      Guru melakukan asesmen pembelajaran yang komprehensif

Post a Comment

3 Comments