Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

 


Khutbah Idul Adha 1446 H : Nilai-Nilai Agung Perjuangan Nabi Ibrahim Alaihissalam


 Khutbah Idul Adha 1446 H

Nilai-Nilai Agung Perjuangan Nabi Ibrahim Alaihissalam

Dr. Emmie Fatkhunnajah, ST., MBA

Wakil Ketua PCM Bumiayu


إِنَّ الحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِيْرُهُ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلَا هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلاَّ اللهَ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدً عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ.

اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى  نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ حَقَّ قَدْرِهِ

أَمَّا بَعْدُ فَيَاأَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقِوْنَ


قال الله تعالى: اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.

 وَقَالَ يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَّفْسٍ وَّاحِدَةٍ وَّخَلَق مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيْرًا وَّنِسَاۤءً ۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ الَّذِيْ تَسَاۤءَلُوْنَ بِهٖ وَالْاَرْحَامَ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا.

وَقَالَ أَيْضاً : يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُم ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا

اللهُ اكبَرْ اللهُ اكبَرْ لاالٰهَ اِلاالله وَاللهُ اَكبر, اللهُ اكبَرُوِللهِ الحَمْد


Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah

Alhamdulillah, Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga pada pagi hari ini dalam suasana pagi yang cerah dan sejuk kita berkumpul mengumandangkan takbir, tahlil dan tahmid. Memuji dan mengagungkan Allah SWT untuk menunaikan ibadah sholat idul adha secara berjamaah sebagai salah satu ikhtiar meningkatkan kualitas ibadah, kualitas keimanan dan kualitas ketaqwaan kita kepada Allah SWT.

Sholat Idul Adha merupakan ibadah sholat sunnah muakkad dua rakaat yang dilaksanakan disetiap tanggal 10 Dzulhijjah sebagai momen penting mengingatkan kembali kisah perjuangan Nabi Ibrahim AS bersama keluarganya yang merupakan sosok teladan yang luar biasa. Menunjukkan keberanian menghadapi berbagai ujian dan tantangan dalam menyebarkan agama tauhid, mulai dari menentang berhala dan ajaran sesat hingga harus mengorbankan putra kesayangannya, Ismail AS karena keteguhan iman, kesabaran, dan ketaatan kepada Allah SWT. 

Allah SWT berfirman:

اِنَّ اِبۡرٰهِيۡمَ كَانَ اُمَّةً قَانِتًا لِّلَّهِ حَنِيۡفًاؕ وَلَمۡ يَكُ مِنَ الۡمُشۡرِكِيۡنَۙ ١٢٠ شَاكِرًا لِّاَنۡعُمِهِ​ؕ اِجۡتَبٰٮهُ وَهَدٰٮهُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسۡتَقِيۡمٍ‏  ١٢١ وَاٰتَيۡنٰهُ فِى الدُّنۡيَا حَسَنَةً​  ؕ وَاِنَّهٗ فِى الۡاٰخِرَةِ لَمِنَ الصّٰلِحِيۡنَؕ‏ ١٢٢ 

“Sungguh, Ibrahim adalah seorang imam (yang dapat dijadikan teladan), patuh kepada Allah dan hanif. Dan dia bukanlah termasuk orang musyrik (yang mempersekutukan Allah), dia mensyukuri nikmat-nikmat-Nya. Allah telah memilihnya dan menunjukinya ke jalan yang lurus. Dan Kami berikan kepadanya kebaikan di dunia, dan sesungguhnya di akhirat dia termasuk orang yang shalih.” (QS An-Nahl 16:120 - 122)‏.

Keteladan keluarga Nabi Ibrahim AS adalah perjuangan penuh dengan kisah inspiratif tentang pengabdian dan ketaatan kepada Allah SWT yang masih relevan dengan perkembangan zaman saat ini di era penuh tantangan dengan derasnya arus informasi, kesenjangan sosial, ketidakadilan, kesehatan mental, lunturnya nilai moral, dan krisis kepemimpinan untuk kita sebagai pribadi, masyarakat maupun bangsa dan negara.

اللهُ اكبَرْ اللهُ اكبَرْ لاالٰهَ اِلاالله وَاللهُ اَكبر, اللهُ اكبَرُوِللهِ الحَمْد


Jama’ah Sholat Id Rahimakumullah

Oleh karena itu marilah kita renungkan nilai-nilai agung dalam perjuangan Nabi Ibrahim AS yang dapat dijadikan pedoman hidup dalam menjalani kehidupan:

Pertama adalah Tauhid sebagai Pilar Perjuangan

Nabi Ibrahim tumbuh di lingkungan penyembah berhala. Namun, ia tidak mengikuti arus. Ia mencari kebenaran sejati dengan akalnya dan hatinya. Ketika yakin bahwa Allah-lah satu-satunya Tuhan, ia tidak gentar menyampaikan hal itu meski harus berhadapan dengan ayahnya dan penguasa dzalim. Sebagaimana firman Alloh SWT QS. Al-An’am: 79.

إِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِىَ لِلَّذِى فَطَرَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ حَنِيفًا ۖ وَمَآ أَنَا۠ مِنَ ٱلْمُشْرِكِينَ

“Sesungguhnya aku menghadapkan diriku kepada Rabb yang menciptakan langit dan bumi, dengan cenderung kepada agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang musyrik”.

Tauhid adalah inti ajaran semua nabi, tidak hanya mengesakan Allah dalam ucapan, tetapi juga dalam tindakan, pilihan hidup, dan arah perjuangan menegakkan kemurnian tauhid, membebaskan umat dari takhayul, bid’ah, dan khurafat. Semangat Ibrahim adalah nafas perjuangan dalam memurnikan ibadah kepada Allah SWT. Ibrahim AS adalah individu pemegang teguh kebenaran, yang tidak berpaling dari kebenaran dan memiliki pemahaman yang lurus. Komitmen untuk menjalankan Tauhid dan tidak pernah terbersit dalam pikiran beliau untuk meninggalkan ketauhidan itu sendiri bahwa dalam kondisi sempit dan penuh intimidasi sekalipun.

Di era Post Truth ketika kebenaran tidak lagi berdasarkan fakta obyektif melainkan emosional dan kepercayaan pribadi, dan manusia lebih takut kehilangan follower daripada kehilangan iman, maka keteladanan tauhid Ibrahim sangat penting mengajarkan kepada kita untuk berani membela kebenaran, meski bertentangan dengan arus dengan menolak segala bentuk pemujaan materi, status sosial, dan kekuasaan yang menggeser ketauhidan.

Kedua Amar Ma’ruf Nahi Mungkar sebagai Misi dakwah 

Ibrahim tidak diam saat melihat kaumnya menyimpang. Ia berbicara lantang kepada ayahnya dan raja Namrud, bahkan rela diasingkan demi menegakkan kebenaran. Iman harus hidup dan aktif, bukan pasif dan statis. Iman yang aktif terwujud dalam tindakan amal sosial atau habluminannas, melakukan amar makruf nahi munkar, serta berakhlak baik dalam pergaulan dengan sesama manusia.

كُنتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِٱلْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ ٱلْمُنكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِٱللَّهِ ۗ وَلَوْ ءَامَنَ أَهْلُ ٱلْكِتَٰبِ لَكَانَ خَيْرًا لَّهُم ۚ مِّنْهُمُ ٱلْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرُهُمُ ٱلْفَٰسِقُونَ

"Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik”. (QS. Ali Imran: 110)

Hari ini kita hidup di era banyak kedzaliman dibungkus kebijakan, dan kemungkaran tersebar lewat teknologi. Kita tidak cukup hanya menjadi orang baik, tapi harus aktif menolak yang salah menjadi garda depan dalam membela keadilan sosial, hukum, dan lingkungan bukan hanya di mimbar tapi lewat pendidikan, media, kesehatan dan pelayanan sosial. Semua itu adalah dakwah kontemporer yang terinspirasi dari keberanian Nabi Ibrahim AS.

Ketiga Pengorbanan dan Keikhlasan

Kisah Nabi Ibrahim yang bersedia mengorbankan putranya Ismail adalah puncak ketaatan dan pengorbanan yang tulus kepada Allah SWT.

قَدْ صَدَّقْتَ ٱلرُّءْيَآ ۚ إِنَّا كَذَٰلِكَ نَجْزِى ٱلْمُحْسِنِينَ

"Sesungguhnya engkau telah membenarkan mimpi itu." (QS. As-Saffat: 105)

Di zaman ketika banyak orang berlomba mencari keuntungan dunia, Nabi Ibrahim mengajarkan makna ikhlas dan berkorban. Rela melepas zona nyaman dan berkorban harta, tenaga, waktu dan bahkan karier demi kemaslahatan umat.

Keempat Keteladanan dan Kepemimpinan 

Nabi Ibrahim disebut dalam Al-Qur’an sebagai “umat yang taat lagi hanif”, menjadi teladan sempurna dalam kejujuran, kesabaran, dan konsistensi.

اِنَّ اِبۡرٰهِيۡمَ كَانَ اُمَّةً قَانِتًا لِّلَّهِ حَنِيۡفًاؕ وَلَمۡ يَكُ مِنَ الۡمُشۡرِكِيۡنَۙ

"Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang imam yang dapat dijadikan teladan..." (QS. An-Nahl: 120)

Krisis integritas di berbagai sektor dari politik, bisnis, hingga dunia pendidikan. Krisis ini ditandai oleh praktik korupsi, ketidakjujuran, dan ketidakpedulian terhadap nilai-nilai moral yang dapat berdampak pada stabilitas sosial dan ekonomi.  Kita butuh pemimpin seperti Ibrahim jujur, tangguh, sabar, dan visioner. Diharapkan krisis integritas ini dapati diatasi melahirkan kader-kader yang tidak hanya cerdas, tapi amanah dan beradab.

Kelima Hijrah dan Tadjid bergerak menuju pembaruan

Nabi Ibrahim tidak ragu meninggalkan negerinya demi menjaga aqidah dan misi dakwahnya.

فَـَٔامَنَ لَهُۥ لُوطٌ ۘ وَقَالَ إِنِّى مُهَاجِرٌ إِلَىٰ رَبِّىٓ ۖ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلْحَكِيمُ

" Maka Luth membenarkan (kenabian)nya. Dan berkatalah Ibrahim: "Sesungguhnya aku akan berhijrah (berpindah ke tempat yang diperintahkan) Tuhanku (kepadaku); sesungguhnya Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”. (QS. Al-‘Ankabut: 26)

Di era digital, hijrah bukan berarti berpindah tempat, tetapi berpindah mindset. Hijrah dari kemalasan menuju produktivitas. Dari budaya konsumen ke budaya pencipta, hijrah intelektual melalui pengembangan teknologi, kurikulum Islam terpadu, dan jaringan filantropi digital.

Keenam Membangun Peradaban Sosial

Nabi Ibrahim membangun Ka’bah, bukan sekadar rumah ibadah, tapi pusat peradaban.

وَإِذْ يَرْفَعُ إِبْرَٰهِۦمُ ٱلْقَوَاعِدَ مِنَ ٱلْبَيْتِ وَإِسْمَٰعِيلُ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّآ ۖ إِنَّكَ أَنتَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْعَلِيمُ

"Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan pondasi Baitullah (bersama Ismail (seraya berdoa): Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui".

Nabi Ibrahim tidak hanya membangun masjid, tapi pondasi peradaban sebagai pelopor tauhid dan pendiri pondasi peradaban yang menekankan nilai-nilai kebenaran, keadilan, dan kasih sayang.

Ketujuh Berfikir Kritis dan Rasional

Nabi Ibrahim mengajak masyarakatnya berpikir logis bagaimana mungkin benda langit disembah, padahal tenggelam?

فَلَمَّا رَءَا ٱلْقَمَرَ بَازِغًا قَالَ هَٰذَا رَبِّى ۖ فَلَمَّآ أَفَلَ قَالَ لَئِن لَّمْ يَهْدِنِى رَبِّى لَأَكُونَنَّ مِنَ ٱلْقَوْمِ ٱلضَّآلِّينَ

" Kemudian tatkala dia melihat bulan terbit dia berkata: "Inilah Tuhanku". Tetapi setelah bulan itu terbenam, dia berkata: "Sesungguhnya jika Tuhanku tidak memberi petunjuk kepadaku, pastilah aku termasuk orang yang sesat" (QS. Al-An’am: 77)

Di tengah banjir hoaks, teori konspirasi, dan ajaran sesat yang viral, kita butuh semangat kritis seperti Ibrahim, menjadikan akal sehat dan ilmu sebagai jalan beragama. Umat yang cerdas tak mudah disesatkan.

اللهُ اكبَرْ اللهُ اكبَرْ لاالٰهَ اِلاالله وَاللهُ اَكبر, اللهُ اكبَرُوِللهِ الحَمْد


Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah

Di akhir khutbah ini, khatib ingin mengajak kita semua memanfaatkan kesempatan yang ada untuk meneladani Nilai-Nilai Agung Perjuangan Nabi Ibrahim bukan hanya ritual, tetapi transformasi sosial dan spiritual sebagai sarana untuk menjadi umat terbaik umat yang membangun peradaban di atas tauhid, kebenaran, dan keikhlasan. Semoga Allah SWT memberikan taufiq untuk meneladani Nabi Ibrahim AS dan keluarganya. Dan marilah kita memanjatkan do’a kehadirat Allah SWT mudah-mudahan dikabulkan Allah SWT.

Wallaahu a’lam.


. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.  اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ. رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِاْلإِيْمَانِ وَلاَ تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلاًّ لِّلَّذِيْنَ ءَامَنُوْا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ. اَللَّهُمَّ افْتَحْ بَيْنَنَا وَبَيْنَ قَوْمِنَّا بِالْحَقِّ وَاَنْتَ خَيْرُ الْفَاتِحِيْنَ. اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يِوْمِ الدِّيْنِ.




Post a Comment

0 Comments