Bulan Syawwal Bulan Pembuktian Diri
Dr. Emmie Fatkhunnajah, ST., MBA
Wakil Ketua PCM Bumiayu
إِنَّ الحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِيْرُهُ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ
شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلَا هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلاَّ اللهَ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدً عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ.
اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ حَقَّ قَدْرِهِ
أَمَّا بَعْدُ فَيَاأَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقِوْنَ
قال الله تعالى: اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.
وَقَالَ يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَّفْسٍ وَّاحِدَةٍ وَّخَلَق مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيْرًا وَّنِسَاۤءً ۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ الَّذِيْ تَسَاۤءَلُوْنَ بِهٖ وَالْاَرْحَامَ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا.
وَقَالَ أَيْضاً : يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُم ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,
Alhamdulillah, Marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga kita dapat melaksanakan sholat jumat secara berjamaah. Salawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan umatnya yang setia mengikuti ajaran-Nya hingga akhir zaman.
Dan marilah kita senantiasa meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan sebenar-benarnya takwa, yaitu melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Semoga Allah senantiasa membimbing kita di jalan-Nya yang lurus.
Kita baru saja melewati bulan Ramadhan, bulan yang penuh dengan keberkahan, ampunan, dan rahmat Allah. Bulan yang menjadi ajang pelatihan spiritual bagi kaum muslimin untuk menjadi insan yang bertaqwa.
Namun, apakah semangat Ramadhan itu berhenti di bulan Syawwal? Apakah ibadah-ibadah kita juga ikut berlalu bersama pergantian bulan?
Ma’asyiral Muslimin,
Syawwal bukanlah akhir dari perjuangan, tetapi justru awal dari pembuktian. Setelah sebulan kita dilatih dengan puasa, shalat malam, tilawah, infaq, dan amal shaleh lainnya, kini saatnya kita membuktikan apakah hasil latihan itu benar-benar membekas dalam diri kita.
Perlu kita ketahui bahwa bulan Syawwal memiliki beberapa nama atau gelar yang diberikan oleh para ulama berdasarkan makna dan hikmah di balik bulan ini, di antaranya:
1. Syahrul Fitrah (شَهْرُ الْفِطْرَةِ) – Bulan kembali kepada fitrah
Karena kaum muslimin kembali dalam keadaan suci setelah Ramadhan, dikuatkan dengan zakat fitrah dan hari Idul Fitri.
قالَ الإِمامُ القُرْطُبِيُّ في تَفْسِيرِهِ: ٱلْفِطْرَةُ هَا هُنَا هِيَ ٱلطَّهَارَةُ وَٱلنَّقَاءُ مِنَ ٱلذُّنُوبِ بَعْدَ رَمَضَانَ
(Imam Al-Qurthubi dalam Tafsir-nya (Surah Al-A’la: 14–15): “Fitrah di sini maksudnya adalah kesucian dari dosa setelah Ramadhan.”)
Imam al-Ghazali dalam Ihya Ulumuddin menjelaskan:
فَإِذَا أَفْطَرَ فِي الْعِيدِ كَانَ ذَلِكَ دَلِيلًا عَلَى قَبُولِ صَوْمِهِ، وَعَوْدِهِ إِلَى الْفِطْرَةِ الَّتِي فَطَرَهُ اللَّهُ عَلَيْهَا
Ketika seseorang berbuka pada hari raya, itu menjadi tanda diterimanya puasanya dan kembalinya kepada fitrah yang Allah ciptakan padanya. (Ihya Ulumuddin, Jilid 1, Halaman 246)
2. Syahrus Syukr (شَهْرُ الشُّكْرِ) – Bulan syukur
Karena kaum muslimin menunjukkan rasa syukur atas ampunan dan rahmat Allah selama Ramadhan.
قالَ ابْنُ رَجَبٍ فِي لَطَائِفِ الْمَعَارِفِ: وَإِنَّمَا شُرِعَتْ زَكَاةُ الْفِطْرِ شُكْرًا لِلَّهِ تَعَالَىٰ عَلَىٰ نِعْمَةِ إِتْمَامِ ٱلصِّيَامِ
Ibnu Rajab dalam Latha'if al-Ma'arif, menyebutkan bahwa bulan Syawwal adalah saatnya hamba menunjukkan syukurnya atas nikmat Ramadhan.
3. Syahrul Istiqamah (شَهْرُ الاسْتِقَامَةِ) – Bulan istiqamah
Karena Syawwal bulan untuk menunjukkan konsistensi membuktikan bahwa kita bisa menjaga ibadah meski Ramadhan telah berlalu.
قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَحَبُّ ٱلْأَعْمَالِ إِلَى اللهِ أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ )رَوَاهُ ٱلْبُخَارِيُّ وَمُسْلِمٌ
Amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah yang paling kontinu meskipun sedikit. (HR. Bukhari no. 6465 & Muslim no. 783)
Dalam Majmu' al-Fatawa, Ibn Taymiyyah menyebutkan:
الْاِسْتِقَامَةُ بَعْدَ رَمَضَانَ أَفْضَلُ مِنْ كَثْرَةِ الْعِبَادَةِ فِي رَمَضَانَ
Istiqamah setelah Ramadhan lebih utama daripada banyaknya ibadah di bulan Ramadhan. (Majmu' al-Fatawa, Jilid 11, Halaman 620)
4. Syahrul Jaza’ (شَهْرُ الْجَزَاءِ) – Bulan pembalasan
Karena pada bulan ini, kaum muslimin menerima balasan dan ganjaran dari amal mereka selama Ramadhan.
قَالَ ٱلشَّيْخُ ٱلشَّعْرَاوِيُّ: يَوْمُ ٱلْفِطْرِ هُوَ يَوْمُ ٱلْجَزَاءِ مِنَ اللهِ عَلَىٰ صِيَامِ رَمَضَانَ، وَلِهَذَا سُمِّيَ بِٱلْعِيدِ
(Syaikh Asy-Sya’rawi, bahwa hari Idul Fitri adalah hari pembagian pahala (yaum al-jaza’) dari Allah kepada hamba-Nya yang berpuasa.
Ma’asyiral Muslimin,
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
إِنَّ ٱلَّذِينَ قَالُوا۟ رَبُّنَا ٱللَّهُ ثُمَّ ٱسْتَقَـٰمُوا۟ فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
Sesungguhnya orang-orang yang berkata: 'Tuhan kami adalah Allah', kemudian mereka istiqamah, maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (QS. Al-Ahqaf: 13)
Ayat ini menunjukkan bahwa keimanan harus dibuktikan dengan istiqamah. Dan Syawwal adalah ladang untuk menunjukkan istiqamah itu. Barang siapa yang selama Ramadhan giat beribadah, maka hendaklah ia teruskan amalannya di bulan Syawwal dan bulan-bulan berikutnya.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam juga bersabda:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ، ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ، كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
Barang siapa berpuasa Ramadhan kemudian diikuti dengan puasa enam hari di bulan Syawwal, maka seakan-akan ia berpuasa setahun penuh. (HR. Muslim no. 1164)
Hadist ini mengajarkan bahwa ibadah tidak berhenti di bulan Ramadhan saja. Syawwal menjadi bulan pembuktian sejauh mana kita benar-benar mencintai ibadah, sejauh mana kita mampu menjaga semangat Ramadhan.
Jika setelah Ramadhan kita kembali kepada kebiasaan lama, meninggalkan salat, melalaikan Al-Qur’an, dan enggan bersedekah, maka sungguh kita belum berhasil. Namun jika kita mampu menjaga amalan itu meski sedikit, namun rutin, maka insyaAllah kita termasuk orang-orang yang lulus dari pelatihan Ramadhan.
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي القُرْآنِ الكَرِيمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الحَكِيمِ, أَقُولُ قَولي هَذَا وَاسْتَغْفِرُوهُ إِنَّهُ هُوَ الغَفُورُ الرَّحِيمِ.
KHUTBAH KEDUA
إِنَّ الحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِيْرُهُ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلَا هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلاَّ اللهَ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدً عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ لاَ نَبِيَ وَلَا رَسُولَ بَعْدَهُ
اللَّهُمَّ صَلِّي عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِينْ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسِانٍ إِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ أَمَّا بَعْدُ
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,
Kemenangan di bulan Ramadhan bukan ditandai dengan banyaknya amal di satu bulan saja, tetapi ditandai dengan kemampuan kita menjaga konsistensi ibadah di bulan-bulan setelahnya.
Syawwal adalah bulan untuk melanjutkan kebaikan, bukan menurunkannya. Ia adalah awal tahun hijriyah spiritual kita. Maka pergunakanlah bulan ini untuk membuktikan kesungguhan kita kepada Allah.
Mari kita jadikan Syawwal sebagai titik balik, bukan titik akhir. Perbanyaklah amal shaleh, seperti shalat sunnah, membaca Al-Qur'an, berpuasa enam hari, berdzikir, dan bersedekah.
Allah berfirman:
وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّىٰ يَأْتِيَكَ ٱلْيَقِينُ
Dan beribadahlah kepada Tuhanmu sampai datang kepadamu kematian. (QS. Al-Hijr: 99)
Nabi Shallallahu‘alaihi Wasallam juga bersabda:
إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالْخَوَاتِيمِ
Sesungguhnya setiap amal tergantung pada akhirnya. (HR. Bukhari dan Muslim)
Maka, marilah kita berdoa agar Allah memberi kita taufiq untuk istiqamah, menerima amal Ramadhan kita, dan menjadikan Syawwal sebagai bulan pembuktian diri, bukan bulan kelalaian.
إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ. رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِاْلإِيْمَانِ وَلاَ تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلاًّ لِّلَّذِيْنَ ءَامَنُوْا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ
اللّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانَا صِغَارًا
اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ سَلاَمَة ًفِى الدِّيْنِ وَعَافِيَة ًفِى اْلجَسَدِ وَ زِيَادَةً فِى اْلعِلْمِ وَبَرَكَةً فِى الِّرزْقِ وَتَوْبَةً قَبْلَ الْمَوْتِ وَرَحْمَةً عِنْدَ اْلمَوْتِ وَمَغْفِرَةً بَعْدَ الْمَوْتِ
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ إِمَامًا
رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ
وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يِوْمِ الدِّيْنِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
أَقِمِ ٱلصَّلَوٰةَ
0 Comments