Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget


113 Tahun Muhammadiyah: Menyalakan Obor Kesejahteraan, Menyala di Tengah Kegelapan Bangsa


Dalam perjalanan panjang sejarah bangsa, jarum waktu kembali menandai sebuah momentum agung: Milad ke-113 Muhammadiyah. Tahun ini, Persyarikatan yang didirikan Kiai Haji Ahmad Dahlan itu meneguhkan tekad besar dengan tema yang menggema di relung nurani umat: “Memajukan Kesejahteraan Bangsa.”


Bukan sekadar tema, melainkan panggilan jiwa. Di tengah hiruk pikuk negeri yang kerap terlena oleh gemerlap semu, Muhammadiyah datang mengingatkan—bahwa kemajuan bukanlah deretan angka ekonomi, tapi kesejahteraan yang menyentuh hati rakyat kecil, yang menghidupi nurani, dan menegakkan keadilan sosial.


Selama 113 tahun, Muhammadiyah telah membuktikan diri bukan sekadar ormas, tapi mesin peradaban. Dari sekolah-sekolah kecil yang tumbuh jadi universitas besar, dari klinik sederhana yang kini menjelma rumah sakit megah, hingga dari surau bambu di kampung yang kini berdiri menjadi masjid-masjid yang menyejukkan umat. Semua lahir dari rahim ikhlas dan amal saleh.


Namun di balik gegap gempita itu, ada renungan yang menusuk: apakah kita, generasi penerus, masih mewarisi bara semangat Kiai Dahlan? Atau sekadar menjaga abu dari perjuangan masa lalu?


Kesejahteraan bangsa tak akan lahir dari wacana di podium atau pidato seremonial. Ia tumbuh dari keberanian menegakkan keadilan, dari kesungguhan menghapus kemiskinan, dari tangan-tangan yang bekerja bukan demi jabatan, tapi pengabdian.


Muhammadiyah hari ini berdiri di persimpangan zaman. Satu jalan menuju kemajuan material yang sering menipu, dan satu jalan menuju kesejahteraan hakiki yang berlandas pada iman dan ilmu. Di sinilah tema “Memajukan Kesejahteraan Bangsa” menjadi nyala obor—mengajak seluruh kader, simpatisan, dan umat Islam untuk kembali pada ruh dakwah yang mencerahkan, membebaskan, dan memajukan.


Di usia 113 tahun ini, Muhammadiyah bukan menua—tapi mematangkan diri. Ia bukan sekadar mengenang jasa pendiri, tapi memperjuangkan masa depan bangsa. Ia tak ingin hanya berdiri di pinggir sejarah, tapi menulis bab-bab baru perjuangan dengan tinta amal dan kerja nyata.


Selamat Milad ke-113 Muhammadiyah.

Teruslah menyalakan obor peradaban,

hingga terangmu menyinari seluruh pelosok negeri,

hingga kesejahteraan bukan lagi mimpi,

tapi nyata di wajah anak bangsa dari Sabang sampai Merauke.


Medkom PDM Brebes

Post a Comment

0 Comments