BREBES - Kajian dengan pragmatis itu beda tipis. Demikian disampaikan oleh Pleno Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Brebes Sahiri, S.Sos pada acara Halal Bihalal Keluarga Besar AMM Kabupaten Brebes di Aula PDM Brebes, Jumat (18/4/2025).
Sahiri menyampaikan bahwa ortom tentu tidak lepas dari induknya yakni Muhammadiyah dan Aisyiyah, jangan sampai ortom melupakan induknya. Jangan lupa untuk melihat muqoddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah sebagai pijakan untuk melakukan gerakan.
" Kalau kita baca di Muqoddimah karakter kader Muhamamdiyah sudah cukup jelas. Pertama, bertauhid, sehingga ortom dalam melakukan kegiatan harus menyesuaikan waktu sholat, bukan sholat yang menyesuaikan waktu kegiatan. Karakter tauhid ini harus menjiwai, jangan sampai pemuda masih percaya dengan hitungan-hitungan syirik," ujarnya.
Kedua, lanjut Sahiri, ortom dalam mengambil kepitusan harus melalui kajian. Kajian dengan pragmatis itu beda tipis. Ortom harus bisa bedakan antara yang sifatnya pribadi dengan organisasi, harus dibedakan atas nama pribadi atau organisasi.
" Sesuai dengan tema " Kolaborasi ortom : Dari Gagasan menuju Gerakan". Gerakan yang akan dilakukan ortom diharapkan adalah gerakan keberkahan. Sehingga kalau ada kader Muhammadiyah ngeluh secara teknis, karena ada masalah maka dia dituntut mampu memetakan masalah, cari solusi dan strateginya," pungkasnya.
Kegiatan ini dihadiri oleh ortom Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah, Nasyiatul Aisyiyah, Hizbul Wathan, Ikatan Pelajar Muhammadiyah, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, Tapak Suci. Hadir pula Pimpinan Daerah Muhammadiyah dan Aisyiyah Brebes.
(Lukman/MPI PDM Brebes)
0 Comments